Restorasi Kota Tua
1 Nov 2014 , lainnya

Gedung-gedung di Kota Tua dahulunya terlihat sangat megah dan gemerlap, namun kini terlihat rapuh dan tak terawat.

Kota tua dahulunya dijuluki “PERMATA ASIA” karena kota tua pernah menjadi pusat perdagangan global. Setiap harinya Kota Tua ramai oleh pedangang yang sibuk jual-beli barang dari berbagai pen-juru Indonesia, terutama rempah-rempah yang dicari di Eropa.

Namun sekarang, Gedung-gedung tua peninggalan zaman kolonial itu tampak rusak dan tidak terawat. Karena itu, Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta (saat ini Presiden RI) merencanakan program restorasi bangunan tua yang rusak.

Beberapa gedung yang rusak di Kota Tua ini di antaranya  Gedung Cipta Niaga di Jalan Pintu Besar Utara, Gedung Kerta Niaga di Jalan Pintu Besar Timur, serta Gedung Jasindo di seberang Museum Fatahillah. Berdasarkan pengamatan, rata-rata gedung tersebut rusak parah pada bagian atap bangunan. Atap bangunan ada yang sudah hilang separuh sehingga saat turun hujan air masuk ke bagian dalam bangunan. Dinding bangunan juga banyak yang telah mengelupas dan mulai melapuk.

Dengan kondisi seperti ini, nasib kawasan Kota Tua saat ini mulai terpinggirkan. Di kawasan yang meliputi Sunda Kelapa, Pasar Ikan, Luar Batang, Kali Besar, Taman Fatahillah dan Glodok itu banyak bangunan yang sudah tidak terurus dan kumuh. Dari sejarahnya, wilayah dengan luas sekitar 139 hektare ini merupakan awal perkembangan Kota Jakarta sejak abad ke-14.

Simak selengkapnya di SNAAP Edisi ke-13 Okt-Nov 2014